A. Melakukan Pidato
Berpidato merupakan pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata atau secara lisan yang ditunjukkan kepada orang banyak. Dalam pidato terdapat bagian-bagian sebagai berikut.
1. Pendahuluan, berisi ucapan syukur, ucapan terima kasih, latar belakang, dan tema pidato.
2. Isi, memuat pembahasan terhadap tema, mengapa hal itu terjadi, alasan-alasan kuat, dan bukti.
3. Harapan, berisi harapan-harapan orator terhadap.
4. Penutup, berisi kesimpulan dari pidato (apa yang diketahui orang lain), imajinasi kreatif (membuat sesuatu yang baru dari yang lama).
Ada empat macam menyampaikan pidato.
1. Metode impromtu (serta-merta)
Pada metode ini pembicara berpidato berdasarkan pengetahuan dan kemahirannya tanpa persiapan sama sekali.
2. Metode ekstemporan (tanpa persiapan naskah)
Pada metode ini dalam berpidato pembicara membawa catatan-catatan penting yang sekaligus menjadi urutan dalam uraiannya.
3. Metode menghafal
Pada metode ini, sebelum berpidato membaca naskah yang telah disusunya terlebih dahulu sampai hafal.
4. Metode naskah
Pada metode ini pembicara saat berpidato membacakan naskah yang telah disusunnya.
B. Membaca Cepat
Membaca cepat merupakan ragam kegiatan membaca dalam hati yang dilaksanakan dalam wkatu yang relatif singakat dan cepat. Tujuannya adalah untuk memahami isi bacaan secara benar menurut garis beaarnya saja.
Salah satu teknik membaca cepat adalah melatih gerka mata.
C. Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerpen
Drama adalah yang menampilkan dialog tokoh-tokohnya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun naskah drama adalah memahami struktur drama struktur drama terdiri dari bagian berikut.
1. Plot atau kerangka cerita
Plot merupakan janjian cerita atau kerangaka dari awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh yang berlawanan.
2. Penokohan atau Perwatakan
Watak para tokoh digambarkan berdasarkan keadaan fisik, psikis, dan sosial.
3. Dialog atau Kosakata
Pengarang harus memperhatikan pembicaraan tokoh-tokoh dalam kehidupan sehari- hari.
4. Latar atu Landasan Tempat Kejadian
Latar meliputi tempat, waktu, dan ruang, penentuan latar harua cermat, sebab drama naskah harua juga memberi kemumgkinan untuk dipentaskan.
5. Tema
Tema merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam drama.
6. Amanat/Pesan Pengarang
Amanat bersifat kias, subjektif, dan umum.
7. Petunjuk Teknis
Petunjuk teknis sering disebut teks samping.
8. Drama sebagai interpretasi kehidupan
Drama sebagai tiruan kehidupan, berusaha memotret kehidupan secara nyata.
my blog alifah
Jumat, 14 April 2017
Menjaga Peninggalan Sosial Budaya
A. Pelestarian Sosial Budaya di Lingkunhan Sekitar
1. Menjaga Benda Cagar Budaya
Menurut undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang benda cagar budaya, dijelaskan bahwa benda-benda peninggalan budaya masa lalu disebut dengan benda cagar budaya atau benda-benda peninggaln sejarah dan purbakala atau monumen. Termasuk koleksi museum yang merupakan aset budaya bangsa dan memiliki nilai penting.
Secara lebih jelas di dalam pasal 1 undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang benda cagar budaya adalah sebagai berikut.
a. Benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak yang merupakan kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya atau sisa-sisanya, yang berumur sekurang- kurangnya 50 tahun, atau mewakili masa gaya yang khas dan mewakili masa g. gaya sekurang-kurangnya 50 tahun, serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.
b. Benda alam yang dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.
2. Pelestrian terhadap benda-benda peninggalan masa lalu (benda cagar budaya) dapat dilakukan dengan berbagai cara. Adapun tindakan-tindakan untuk melestarikan benda cagar budaya adalh sebgai berikut.
a.mengunjungi tempat-tempat bersejarah,memlihara bangunan secara rutin, dan merenovasinya jika diperlukan.
b.untuk yang nonmateri, seperti lagu, tarian, dengan cara menguasainya.
c.menjadikan oeninghalan tersebut sebagai objek wisata.
3. Pengamanan Benda Cagar Budaya
Adapun cara pengamanannya dapat dilakukan sebagai berikut.
a. Mendaftarkannya sesuai dengan ketentuan pendaftaran.
b. Menjaga kondisi fisik maupun nilai benda cagar budaya dan situs agar tidak rusak dan hilang.
c. Menyimpan atau menempatkan benda cagar budaya pada tempat yang aman.
d. Melaporkan apabila benda cagar budaya itu hilang kepada instansi terkait dengan pengamanan benda cagar budaya.
1. Menjaga Benda Cagar Budaya
Menurut undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang benda cagar budaya, dijelaskan bahwa benda-benda peninggalan budaya masa lalu disebut dengan benda cagar budaya atau benda-benda peninggaln sejarah dan purbakala atau monumen. Termasuk koleksi museum yang merupakan aset budaya bangsa dan memiliki nilai penting.
Secara lebih jelas di dalam pasal 1 undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang benda cagar budaya adalah sebagai berikut.
a. Benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak yang merupakan kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya atau sisa-sisanya, yang berumur sekurang- kurangnya 50 tahun, atau mewakili masa gaya yang khas dan mewakili masa g. gaya sekurang-kurangnya 50 tahun, serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.
b. Benda alam yang dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.
2. Pelestrian terhadap benda-benda peninggalan masa lalu (benda cagar budaya) dapat dilakukan dengan berbagai cara. Adapun tindakan-tindakan untuk melestarikan benda cagar budaya adalh sebgai berikut.
a.mengunjungi tempat-tempat bersejarah,memlihara bangunan secara rutin, dan merenovasinya jika diperlukan.
b.untuk yang nonmateri, seperti lagu, tarian, dengan cara menguasainya.
c.menjadikan oeninghalan tersebut sebagai objek wisata.
3. Pengamanan Benda Cagar Budaya
Adapun cara pengamanannya dapat dilakukan sebagai berikut.
a. Mendaftarkannya sesuai dengan ketentuan pendaftaran.
b. Menjaga kondisi fisik maupun nilai benda cagar budaya dan situs agar tidak rusak dan hilang.
c. Menyimpan atau menempatkan benda cagar budaya pada tempat yang aman.
d. Melaporkan apabila benda cagar budaya itu hilang kepada instansi terkait dengan pengamanan benda cagar budaya.
Perdagangan
A. Unur-unsur Instrinsik Novel
Novel ialah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secar naratif dan biasanya ditulis dalam bentuk cerita. Kata noevl el berasal dari bahasa italia yaitu "novella" yang artinya sebuah kisah atau sepotong ceritapenulis novel disebut dengan novelis.
Unsur instrinsik terdiri atas alur, tema, penokohan, sdut pandang, latar, amanat. Unsur instrinsik adalah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur suatu karya sastra.
1. Tema
Tema adalah inti atau ide pokok dalam cerita. Tema merupakan awal tolak pengarang dalam menyampaikan cerita.
2. Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dalam mengembangkan karekter tokoh-tokoh dalam cerita.
3. Sudut pandang (point of view)
Sudut pandang adalah posisi pengarang atau narator dalam membawakan cerita tersebut.
Narator objektif adalah pengarang yang tak memberi komentar apa pun.
Narator aktif adalah narator yang juga aktor yang terlibat dalam cerita tersebut yang terkadang fungsinya sebagai tokoh sentral.
Narator sebagai peninjau adalah pengarang memilih salah satu tokohnya untuk bercerita.
4. Latar
Latar (setting) merupakan tempat, waktu, dan suasana terjadinya perbuatan tokoh atau peristiwa yang dialami tokoh. Misalnya, di tepi hutan, di sebuah desa, pada suatu waktu, pada zaman dahulu, di kala senja.
5. Amanat
Amanat merupakan ajaran moral atau pesan yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca malalui karya yang diciptakan itu.
6. Alur (plot)
Alur melupakan pola pengembangan cerita yang terebntuk oleh hubungan sebab-akibat.
B. Menilai Pementasan Drama
Menilai pementasan drama artinya melakukan apresiasi terhadap pementasan darama. Tujuan apresiasi drama adalah agar kita dapat mengetahui dan memahami drama tersebut.
C. Membaca Intensif Tabel, Grafik, dan Bagan
Salah satu cara informasi adalah dengan membaca intensuf.Membaca intensid merupakan kegiatan membaca yang dilakukan secara seksama, teliti, dan mendalam tentang segala seauatu yang tertulis pada teks.
D. Menulis Karya Ilmiah Sederhana
Sebuah karya ilmiah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian utama dan bagaian pelengkap atau penunjang.
1. Bagian utama
Bagian utama disebut tubuh karya tulis. Bagian utama karya tylis biasanya terdiri dari hal-hal berikut.
a. Pendahuluan
Fungsi pendahuluan adlah untuk menarik perhatian pembaca dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah yang akan diuraikan.
b. Tubuh karangan/isi
Tubuh karangan merupakan bagaian yang sangat esensial, sebab dalam bagaian ini terdapat semua masalah yang akan dijabarkan.
c. Penutup
Kesimpulan merupakan inti dari pokok-pokok yang telah dijelaskan secara panjang lebar dalam bab-bab tubuh karangan.
2. Bagian Pelengkap
Bagian pelengkap terdiri dari hal-hal berikut.
a. Lembar judul
Lembar judul memuat judul, penulis, dan nama sekolahmu dalam satu halaman.
b. Kata pengantar
Kata pengantar memuat gamabaran singkat isi karangan dan ucapan terima kasih atas terselesaikannya karya tulis.
c. Daftar isi
Daftar isi memuat kerangka karya tulis yang disertai halaman.
d. Daftar pustaka
Dalam menulis daftar pustaka harus sesuai dengan aturan yang baku.
Novel ialah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secar naratif dan biasanya ditulis dalam bentuk cerita. Kata noevl el berasal dari bahasa italia yaitu "novella" yang artinya sebuah kisah atau sepotong ceritapenulis novel disebut dengan novelis.
Unsur instrinsik terdiri atas alur, tema, penokohan, sdut pandang, latar, amanat. Unsur instrinsik adalah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur suatu karya sastra.
1. Tema
Tema adalah inti atau ide pokok dalam cerita. Tema merupakan awal tolak pengarang dalam menyampaikan cerita.
2. Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dalam mengembangkan karekter tokoh-tokoh dalam cerita.
3. Sudut pandang (point of view)
Sudut pandang adalah posisi pengarang atau narator dalam membawakan cerita tersebut.
Narator objektif adalah pengarang yang tak memberi komentar apa pun.
Narator aktif adalah narator yang juga aktor yang terlibat dalam cerita tersebut yang terkadang fungsinya sebagai tokoh sentral.
Narator sebagai peninjau adalah pengarang memilih salah satu tokohnya untuk bercerita.
4. Latar
Latar (setting) merupakan tempat, waktu, dan suasana terjadinya perbuatan tokoh atau peristiwa yang dialami tokoh. Misalnya, di tepi hutan, di sebuah desa, pada suatu waktu, pada zaman dahulu, di kala senja.
5. Amanat
Amanat merupakan ajaran moral atau pesan yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca malalui karya yang diciptakan itu.
6. Alur (plot)
Alur melupakan pola pengembangan cerita yang terebntuk oleh hubungan sebab-akibat.
B. Menilai Pementasan Drama
Menilai pementasan drama artinya melakukan apresiasi terhadap pementasan darama. Tujuan apresiasi drama adalah agar kita dapat mengetahui dan memahami drama tersebut.
C. Membaca Intensif Tabel, Grafik, dan Bagan
Salah satu cara informasi adalah dengan membaca intensuf.Membaca intensid merupakan kegiatan membaca yang dilakukan secara seksama, teliti, dan mendalam tentang segala seauatu yang tertulis pada teks.
D. Menulis Karya Ilmiah Sederhana
Sebuah karya ilmiah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian utama dan bagaian pelengkap atau penunjang.
1. Bagian utama
Bagian utama disebut tubuh karya tulis. Bagian utama karya tylis biasanya terdiri dari hal-hal berikut.
a. Pendahuluan
Fungsi pendahuluan adlah untuk menarik perhatian pembaca dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah yang akan diuraikan.
b. Tubuh karangan/isi
Tubuh karangan merupakan bagaian yang sangat esensial, sebab dalam bagaian ini terdapat semua masalah yang akan dijabarkan.
c. Penutup
Kesimpulan merupakan inti dari pokok-pokok yang telah dijelaskan secara panjang lebar dalam bab-bab tubuh karangan.
2. Bagian Pelengkap
Bagian pelengkap terdiri dari hal-hal berikut.
a. Lembar judul
Lembar judul memuat judul, penulis, dan nama sekolahmu dalam satu halaman.
b. Kata pengantar
Kata pengantar memuat gamabaran singkat isi karangan dan ucapan terima kasih atas terselesaikannya karya tulis.
c. Daftar isi
Daftar isi memuat kerangka karya tulis yang disertai halaman.
d. Daftar pustaka
Dalam menulis daftar pustaka harus sesuai dengan aturan yang baku.
Permainan Bola basket
A. Teknik Dasar Permainan Bola Basket
1. Mengiring bola (Dribbling)
Mengiring bola merupakan suatu usaha untuk membawa bola ke depan atau menuju dareh lawan. Tujuan mengiring bola adalah untuk mencari peluang serangan, menerobos pertahanan, dan memperlambat tempo permainan.
Cara-cara mengiring bola adalah sebagai berikut.
a. Lutut agak sedikit ditekuk, dan sedikit condong ke depan dengan berat badan tepat di antara dua kaki.
b. Bola dipantul-pantulkan ke atas dan ke bawah dengan sumbu gerak siku. Pada saat bola naik ke atas, telapak tangan juga mengikuti bol ke arah atas.
c. Pandangan ke arah depan.
2. Menembak (shooting)
Tiga cara teknik menembak dalam permainan bola basket, yaitu:
a.Menembak dengan satu tangan di atas kepala
Cara melakukan tembakan dengan satu tangan di atas kepala adalah sebagai berikut.
1. Sikap kaki kuda-kuda. Jika menggunala sikap kuda-kuda, maka kaki yang depan disesuaikan denagn tangan yang dipergunakan untuk menembak.
2. Bola dipegang menggunakan dua tangan di atas kepal, siku lengan kanan untuk menembak membentuk sudut 90 derajat.
3. Tangan kiri melepaskan bola, telapak tangan kanan diputar menghadap ke ring. Siku relaks dan badan lurus mengahdap sasaran.
4. Lutut ditekuk agak dalam untuk mengambil awalan dan siku tetap membentuk sudut 90 derajat.
5. Kaki depan lurus bersamaan dengan meluruskan lengan kanan membentuk sudut 45 derajat dan jari-jari tangan menghadap ke bawah.
b. Menembak lonvat dengan dua tangan
Cara melakukan menembak meloncat dengan dua tangan adalah sebagai berikut.
1. Sikap kaki rapat, kedua telapak tangan memegang bola diatas kepala sedikit di depan dahi, kedua siku lengan membentuk sudut 90 derajat.
2. Kedua telapak tangan diputar mengharap ring basket. Sikap badan tetap relaks dan lurus menghadap sasaran.
3. Lutut ditekuk agak dalam untuk mengambil awalan meloncat. Posisi siku tetap membentuk sudut 90 derajat dan lengan mengikuti gerak kaki.
4. Kaki yang berad di depan bersamaan dengan kedua lengan ke depan ke atas, hingga lengan membentuk sudut 45 derajat.
5. Tembakan di awali dengan loncatan kaki tegak lurus ke atas. Bola dielpaskan pada saat penembak meloncat dan diakhiri dengan lecutan pergelangan tangan dan jari-jari tangan menghadap ke bawah.
c. Tembakan kaitan
Cara melakukan tembakan kaitan adalah sebagai berikut.
1. Sikapa badan sorong ke arah ring basket. Apabila menembak dengan tangan kanan maka kaki kiri yanh lebih dekat dengan rinh basket dan sebaliknya.
2. Bola dipegang tangan kanan hampir lurus ke bawah, telapak tangan menghadap ke bawah.
3. Badan sedikit condong ke atas basket dan berat badan dipindahkan ke kiri.
4. Pada saat bola dibawa ke atas kepal dengan sumbu gerak bahu dengan sumbu gerak bahu dan gerakan seimbang dengan badan, pandangan ke arah basket.
5. Sambil badan condong ke kiri, lepaskan bola di atas kepala dan lecutkan pergelangan tangan hingga jari-jari menghadap ke bawah, kaki kanan lanjutan ikut terangkat karena gerakkan lanjutan.
3. Lay up
Lay up atau yang sering disebut juga dengan tembakan melayang. Lay up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih angka.
Cara melakukan gerakan lay up adalh sebagai berikut.
a. Pertama -tama sikap badan diam. Bola di pegang di depan dada.
b. Langkahkan kaki ke depan.langkah pertama harus lebar untuk menjaga keseimbangan. Pada saat langkah kedua, langkahkan kaki jangan terlalu melebar karena untuk memproleh awalan tolak untuk meloncat setinggi- tingginya. Langkah selanjutnya. Adalah kaki kiri, kemudian diteruskan dengan langkah kaki kanan lagi dan sebaliknya.
c. Lakukan lompatan yang setinggi-tingginya dengan badan tegak. Pada saat melompat, lemparkan bola ke arah keranjang dengan satu tangan yang diakhiri dengan lecutan dari pergelangan tangan dan jentukan jari.
d. Pandangan mata tetap ke arah depan fokus pada pergerakan lawan.
B. Bermain Bola Basket dengan Peraturan Yang Dimodifikasi
Adapun pwrqturannya adalah sebagai berikut.
1. Gunakan lapangan yang ada disekitar kalian.
2. Jumlah pemain disesuaikan dengan lapangan.
3. Kemudian, praktikkan semua teknik-trknik dasar permainan bola basket seperti melempar, menangkap mengiring, dan menembak.
4. Buatlah aturan permainan yang sederhana.
5. Bermainlah dengan sportif.
6. Apabila terjadi kesalahpahaman antarpemain, selesaikan dengan jalan musyawarah.
7. Bermainlah dengan sportivitas dan kerja sama sesam tim.
1. Mengiring bola (Dribbling)
Mengiring bola merupakan suatu usaha untuk membawa bola ke depan atau menuju dareh lawan. Tujuan mengiring bola adalah untuk mencari peluang serangan, menerobos pertahanan, dan memperlambat tempo permainan.
Cara-cara mengiring bola adalah sebagai berikut.
a. Lutut agak sedikit ditekuk, dan sedikit condong ke depan dengan berat badan tepat di antara dua kaki.
b. Bola dipantul-pantulkan ke atas dan ke bawah dengan sumbu gerak siku. Pada saat bola naik ke atas, telapak tangan juga mengikuti bol ke arah atas.
c. Pandangan ke arah depan.
2. Menembak (shooting)
Tiga cara teknik menembak dalam permainan bola basket, yaitu:
a.Menembak dengan satu tangan di atas kepala
Cara melakukan tembakan dengan satu tangan di atas kepala adalah sebagai berikut.
1. Sikap kaki kuda-kuda. Jika menggunala sikap kuda-kuda, maka kaki yang depan disesuaikan denagn tangan yang dipergunakan untuk menembak.
2. Bola dipegang menggunakan dua tangan di atas kepal, siku lengan kanan untuk menembak membentuk sudut 90 derajat.
3. Tangan kiri melepaskan bola, telapak tangan kanan diputar menghadap ke ring. Siku relaks dan badan lurus mengahdap sasaran.
4. Lutut ditekuk agak dalam untuk mengambil awalan dan siku tetap membentuk sudut 90 derajat.
5. Kaki depan lurus bersamaan dengan meluruskan lengan kanan membentuk sudut 45 derajat dan jari-jari tangan menghadap ke bawah.
b. Menembak lonvat dengan dua tangan
Cara melakukan menembak meloncat dengan dua tangan adalah sebagai berikut.
1. Sikap kaki rapat, kedua telapak tangan memegang bola diatas kepala sedikit di depan dahi, kedua siku lengan membentuk sudut 90 derajat.
2. Kedua telapak tangan diputar mengharap ring basket. Sikap badan tetap relaks dan lurus menghadap sasaran.
3. Lutut ditekuk agak dalam untuk mengambil awalan meloncat. Posisi siku tetap membentuk sudut 90 derajat dan lengan mengikuti gerak kaki.
4. Kaki yang berad di depan bersamaan dengan kedua lengan ke depan ke atas, hingga lengan membentuk sudut 45 derajat.
5. Tembakan di awali dengan loncatan kaki tegak lurus ke atas. Bola dielpaskan pada saat penembak meloncat dan diakhiri dengan lecutan pergelangan tangan dan jari-jari tangan menghadap ke bawah.
c. Tembakan kaitan
Cara melakukan tembakan kaitan adalah sebagai berikut.
1. Sikapa badan sorong ke arah ring basket. Apabila menembak dengan tangan kanan maka kaki kiri yanh lebih dekat dengan rinh basket dan sebaliknya.
2. Bola dipegang tangan kanan hampir lurus ke bawah, telapak tangan menghadap ke bawah.
3. Badan sedikit condong ke atas basket dan berat badan dipindahkan ke kiri.
4. Pada saat bola dibawa ke atas kepal dengan sumbu gerak bahu dengan sumbu gerak bahu dan gerakan seimbang dengan badan, pandangan ke arah basket.
5. Sambil badan condong ke kiri, lepaskan bola di atas kepala dan lecutkan pergelangan tangan hingga jari-jari menghadap ke bawah, kaki kanan lanjutan ikut terangkat karena gerakkan lanjutan.
3. Lay up
Lay up atau yang sering disebut juga dengan tembakan melayang. Lay up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih angka.
Cara melakukan gerakan lay up adalh sebagai berikut.
a. Pertama -tama sikap badan diam. Bola di pegang di depan dada.
b. Langkahkan kaki ke depan.langkah pertama harus lebar untuk menjaga keseimbangan. Pada saat langkah kedua, langkahkan kaki jangan terlalu melebar karena untuk memproleh awalan tolak untuk meloncat setinggi- tingginya. Langkah selanjutnya. Adalah kaki kiri, kemudian diteruskan dengan langkah kaki kanan lagi dan sebaliknya.
c. Lakukan lompatan yang setinggi-tingginya dengan badan tegak. Pada saat melompat, lemparkan bola ke arah keranjang dengan satu tangan yang diakhiri dengan lecutan dari pergelangan tangan dan jentukan jari.
d. Pandangan mata tetap ke arah depan fokus pada pergerakan lawan.
B. Bermain Bola Basket dengan Peraturan Yang Dimodifikasi
Adapun pwrqturannya adalah sebagai berikut.
1. Gunakan lapangan yang ada disekitar kalian.
2. Jumlah pemain disesuaikan dengan lapangan.
3. Kemudian, praktikkan semua teknik-trknik dasar permainan bola basket seperti melempar, menangkap mengiring, dan menembak.
4. Buatlah aturan permainan yang sederhana.
5. Bermainlah dengan sportif.
6. Apabila terjadi kesalahpahaman antarpemain, selesaikan dengan jalan musyawarah.
7. Bermainlah dengan sportivitas dan kerja sama sesam tim.
Kamis, 13 April 2017
Tata krama, sopan sntun, dan Rasa malu
A. Tata krama
1. Perngertian Tata Krama
Tata krama terdiri dari kata "tata" dan "krama". Tata berarti aturan, adat, norma, atau peraturan. Krama berarti sopan santun, perilaku santun, tingkah laku yang santun, bahasa yang santun. Jadi, tata krama artinya aturan tingkah laku berdasarkan nilai-nilai kesopanan yang islami.
2. Contoh Perilaku Tata Krama dalam Kehidupan
Contoh perilaku yang mencerminkan tata krama dalam kehidupan sehari-hari bisa dilihat dalam berbagai aktivitas seperti berbuat baik kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.
a. Tata krama dalam kehidupan
Sebagai umat islam hendaknya selalu berkata krama dalam kehidupan sehari- hari dengan baik, baik dalam kehidupan berkeluarga, orang lain, maupun dalam lingkungan.
b. Tata krama dalam pergaulan
Bergaul yang baik adalah pergaulan dari hati dengan penuh keikhlasan.hal ini juga berlaku bagi kita, jika kita dianggap merugikan maka sejak awal pun orang akan menghindari diri kita.
Dasar-dasar tata krama antara lain:
1. Beraikapa sopan dan ramah kepada siapa saja.
2. Memberi perhatian kepada orang lain.
3. Berusaha selalu menjaga perasaan orang lain
4. Bersikap ingin membantu.
5. Memiliki rasa toleransi yang tinggi.
6. Dapat menguasai diri dan mengendalikan emosi dalam situasi apa pun.
c. Tata krama dalam berpakaian dan berhias
Pakaian merupakan cermin pribadi seseorang, dari cara berpakaiam akan diketahui sisi pribadi seseorang, apakah rapi, bersih, atau sebaliknya.
Pakaian jasmani adalah pakaian yang berfungsi menutup aurat, sebagai pelindung dari sengatan panas dan sebagai pelindung dari udara dingin.sementara itu pakaian rohani adalah ketakwaan kepada allah s.w.t.. Pakaian rohani memiliki fungsi untuk melindungi diri dari perbuatan maksiat.
Aurat adalah bagian tubuh manusia yang tidak boleh dilihat atau dipertontonkan.
Jadi, yang terpenting dalam berpakaian adalah aurat tertutup, rapi, baik, sopan, dan bersih. Islam sangat menganjurkan umatnya berpenampilan rapi.
Penampilan yang menarik adalah penampilan yang enak dipandang, sopan, bersih, dan rapi.
d. Tata krama dalam perjalanan
Perjalanan itu adalah suatu aktivitas manusia tidak dapat dihindari karena bumi Allah sangat luas. Akan tetapi, tidak semua perjalanan tersebut memiliki nilai ibadah. Perjalanan yang tidak memiliki nilai ibadah perjalan yang tidak diridai Allah.
Tata krama dalam perjalanan yang baik, menurut islam adalah dengan memperhatikan hal-hala sebagai berikut.
1. Menentukan tujuan yang baik.
2. Diawali dengan doa.
3. Membawa peebekalan yang cukup.
4. Tidak meninghalkan kewajiban syariat.
5. Bersikap sopan santun.
6. Patuh terhadap peraturan setempat.
e. Tata krama dalam menerima
Rasullah saw.telah mewajibkan dan mencontohkan untuk menghormati dan memuliakan siapa pun tamu yang berkunjung ke rumah kita.
Adapun tata krama dalam menerima tamu menurut islam adalah sebagai berikut.
a. Ketika kita menerima tamu, kita harus menyambutnya dengan sambutan yang ramah, sopan, dan riang.
b. Berikan jamuan yang paling utama.
c. Berikan kenyamanan untuknya.
d. Tunaikan hajat/keperluan tamu yang datang tersebut dengan baik.
e. Ketika tamu hendak pulang, antarkan hingga depan.
B. Sopan Santun
1. Pengertian sopan santun
Sopan santun meruapakan dua kata yang bisa disatukan ataupun dipisah dengan arti asing-masing. Sopan adalah tertib, menurut aturan, hormat, takzim, dan beradab. Adapun santun adalah sangat sopan, lemah lembut, berbudi bahasa, penuh belas kasihan, suka menolong, dan berakhlak mulia. Jadi sopan santun adalah pengetahuan yang berkaitan dengan penghormatan sikap, perbuatan, tingkah laku, budi pekerti yang baik, sesuai dengan tata krama, peradaban, dan kesusilaan.
Salah satu arti dari sopan adlah beradab.
2. Contoh perilaku sopan santun dalam kehidupan
Adalah contoh perilaku sopan santun dalam kehidupan antara lain:
a. Sopan santun terhadap diri sendiri.
b. Sopan santun terhadap keluarga.
c. Sopan santun dalam pergaulan.
d. Sopan santun dalam lingkungan.
e. Sopan santun terhadap orang lain.
1. Perngertian Tata Krama
Tata krama terdiri dari kata "tata" dan "krama". Tata berarti aturan, adat, norma, atau peraturan. Krama berarti sopan santun, perilaku santun, tingkah laku yang santun, bahasa yang santun. Jadi, tata krama artinya aturan tingkah laku berdasarkan nilai-nilai kesopanan yang islami.
2. Contoh Perilaku Tata Krama dalam Kehidupan
Contoh perilaku yang mencerminkan tata krama dalam kehidupan sehari-hari bisa dilihat dalam berbagai aktivitas seperti berbuat baik kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.
a. Tata krama dalam kehidupan
Sebagai umat islam hendaknya selalu berkata krama dalam kehidupan sehari- hari dengan baik, baik dalam kehidupan berkeluarga, orang lain, maupun dalam lingkungan.
b. Tata krama dalam pergaulan
Bergaul yang baik adalah pergaulan dari hati dengan penuh keikhlasan.hal ini juga berlaku bagi kita, jika kita dianggap merugikan maka sejak awal pun orang akan menghindari diri kita.
Dasar-dasar tata krama antara lain:
1. Beraikapa sopan dan ramah kepada siapa saja.
2. Memberi perhatian kepada orang lain.
3. Berusaha selalu menjaga perasaan orang lain
4. Bersikap ingin membantu.
5. Memiliki rasa toleransi yang tinggi.
6. Dapat menguasai diri dan mengendalikan emosi dalam situasi apa pun.
c. Tata krama dalam berpakaian dan berhias
Pakaian merupakan cermin pribadi seseorang, dari cara berpakaiam akan diketahui sisi pribadi seseorang, apakah rapi, bersih, atau sebaliknya.
Pakaian jasmani adalah pakaian yang berfungsi menutup aurat, sebagai pelindung dari sengatan panas dan sebagai pelindung dari udara dingin.sementara itu pakaian rohani adalah ketakwaan kepada allah s.w.t.. Pakaian rohani memiliki fungsi untuk melindungi diri dari perbuatan maksiat.
Aurat adalah bagian tubuh manusia yang tidak boleh dilihat atau dipertontonkan.
Jadi, yang terpenting dalam berpakaian adalah aurat tertutup, rapi, baik, sopan, dan bersih. Islam sangat menganjurkan umatnya berpenampilan rapi.
Penampilan yang menarik adalah penampilan yang enak dipandang, sopan, bersih, dan rapi.
d. Tata krama dalam perjalanan
Perjalanan itu adalah suatu aktivitas manusia tidak dapat dihindari karena bumi Allah sangat luas. Akan tetapi, tidak semua perjalanan tersebut memiliki nilai ibadah. Perjalanan yang tidak memiliki nilai ibadah perjalan yang tidak diridai Allah.
Tata krama dalam perjalanan yang baik, menurut islam adalah dengan memperhatikan hal-hala sebagai berikut.
1. Menentukan tujuan yang baik.
2. Diawali dengan doa.
3. Membawa peebekalan yang cukup.
4. Tidak meninghalkan kewajiban syariat.
5. Bersikap sopan santun.
6. Patuh terhadap peraturan setempat.
e. Tata krama dalam menerima
Rasullah saw.telah mewajibkan dan mencontohkan untuk menghormati dan memuliakan siapa pun tamu yang berkunjung ke rumah kita.
Adapun tata krama dalam menerima tamu menurut islam adalah sebagai berikut.
a. Ketika kita menerima tamu, kita harus menyambutnya dengan sambutan yang ramah, sopan, dan riang.
b. Berikan jamuan yang paling utama.
c. Berikan kenyamanan untuknya.
d. Tunaikan hajat/keperluan tamu yang datang tersebut dengan baik.
e. Ketika tamu hendak pulang, antarkan hingga depan.
B. Sopan Santun
1. Pengertian sopan santun
Sopan santun meruapakan dua kata yang bisa disatukan ataupun dipisah dengan arti asing-masing. Sopan adalah tertib, menurut aturan, hormat, takzim, dan beradab. Adapun santun adalah sangat sopan, lemah lembut, berbudi bahasa, penuh belas kasihan, suka menolong, dan berakhlak mulia. Jadi sopan santun adalah pengetahuan yang berkaitan dengan penghormatan sikap, perbuatan, tingkah laku, budi pekerti yang baik, sesuai dengan tata krama, peradaban, dan kesusilaan.
Salah satu arti dari sopan adlah beradab.
2. Contoh perilaku sopan santun dalam kehidupan
Adalah contoh perilaku sopan santun dalam kehidupan antara lain:
a. Sopan santun terhadap diri sendiri.
b. Sopan santun terhadap keluarga.
c. Sopan santun dalam pergaulan.
d. Sopan santun dalam lingkungan.
e. Sopan santun terhadap orang lain.
Berkarya Seni Rupa Murni
A. Berkarya Seni Lukis
1. Teori Warna dan Komposisi Warna
Penggunaan warna dalam seni rupa sudah ada sejak zamam prasejarah, seperti yang ada pada lukisan-lukisan Gua Altamira yang ada di spanyol dan prancis
selatan.
Sejak abad ke- 18, kebersamaan dengan kemajuan dalam bidang ilmu fisika, penelitian warna dilakukan secara ilmiah.
Beberapa hal yang harus diketahui berkaitan dengan penggunaan warna seperti berikut.
a. Kombinasi warna, yaitu cara menyusun atau memadukan dua warna atau lenih dalam sebuah komposisi.
1. Kombinasi warna yang harmonis, yaitu kombinasi antara warna-warna yang serumpun, yang letaknya berdekatan dalam lingkaran warna.
2. Kombinasi warna yang kontras, yaitu kombinasi antara warna-warna yang berlawanan letaknya dalam lingkaran warna.
b. Warna netral, yaitu putih, hitam, dan abu-abu yang secara teoretis tidak dimasukkan ke dalam warna.
c. Penggunaan warna, yaitu untuk tujuan apakah warna tersebut digunakan dalam sebuah karya seni.
1. Cara heraldis, yaitu penggunaan warna untuk keperluan perlambangan.
2. Cara murni, yaitu penggunaan warna secara lebih bebas.
3. Cara naturalis, yaitu penggunaan warna sesuai dengan keadaan aslinya yang terdapat pada alam.
2. Langkah-langkah dalam berkaya seni lukis
Langkah-langkah dalam berkaya seni lukis sebagai berikut.
a. Membentuk gagasan kreatif
Sebelum melukis, kita perlu mencari inspirasi dengan cara sebagai berikut.
1. Melihat objek alam langsung, seperti pemandangan alam, pasar, kebun binatang, jalan, dan pantai.
2. Mengakses internet.
3. Mengunjungi pentas seni, sanggar budaya, dan museum.
4. Mempelajari atau membaca buku-buku pustaka karya seni rupa.
5. Memutar film-film karya seni rupa.
b. Menentukan sketsa
Sketsa merupakan langkah awal dalam melukis, yaitu untuk menemukan objek yang paling bagus untuk dilukis (diselesaikan).
c. Teknik melukis
Ketika melukis, kita dapat memilih berbagai teknik yang dihendaki, di- antaranya:
1. Teknik plakat warna (tebal).
2. Teknik transparan warna (tipis).
3. Teknik bertekstur warna (tebal dan bertekstur).
4. Teknik goresan ekspresif dengan jari, palet, dan lain-lain.
5. Teknik lukisan timbul (berdimensi tiga dangan warna pasta).
d. Alat dan bahan untuk melukis
Alat dan bahan yang digunakan untuk melukis terdiri atas berbagai macam sebagai berikut.
1.Kertas gambar. 8.Tinta.
2.Pensil. 9.Pena.
3.Pensil warna. 10.Kuas.
4.Krayon. 11.Cat air.
5.Pastel. 12.Cat plakat.
6.Arang. 13.Cat minyak.
7.Konte. 14.Kanvas.
e. Membuat sketsa
Sketsa adalah suatu rancangan gambar kasar yang bersifat sementara dalam sebuah lukisan.
1. Teori Warna dan Komposisi Warna
Penggunaan warna dalam seni rupa sudah ada sejak zamam prasejarah, seperti yang ada pada lukisan-lukisan Gua Altamira yang ada di spanyol dan prancis
selatan.
Sejak abad ke- 18, kebersamaan dengan kemajuan dalam bidang ilmu fisika, penelitian warna dilakukan secara ilmiah.
Beberapa hal yang harus diketahui berkaitan dengan penggunaan warna seperti berikut.
a. Kombinasi warna, yaitu cara menyusun atau memadukan dua warna atau lenih dalam sebuah komposisi.
1. Kombinasi warna yang harmonis, yaitu kombinasi antara warna-warna yang serumpun, yang letaknya berdekatan dalam lingkaran warna.
2. Kombinasi warna yang kontras, yaitu kombinasi antara warna-warna yang berlawanan letaknya dalam lingkaran warna.
b. Warna netral, yaitu putih, hitam, dan abu-abu yang secara teoretis tidak dimasukkan ke dalam warna.
c. Penggunaan warna, yaitu untuk tujuan apakah warna tersebut digunakan dalam sebuah karya seni.
1. Cara heraldis, yaitu penggunaan warna untuk keperluan perlambangan.
2. Cara murni, yaitu penggunaan warna secara lebih bebas.
3. Cara naturalis, yaitu penggunaan warna sesuai dengan keadaan aslinya yang terdapat pada alam.
2. Langkah-langkah dalam berkaya seni lukis
Langkah-langkah dalam berkaya seni lukis sebagai berikut.
a. Membentuk gagasan kreatif
Sebelum melukis, kita perlu mencari inspirasi dengan cara sebagai berikut.
1. Melihat objek alam langsung, seperti pemandangan alam, pasar, kebun binatang, jalan, dan pantai.
2. Mengakses internet.
3. Mengunjungi pentas seni, sanggar budaya, dan museum.
4. Mempelajari atau membaca buku-buku pustaka karya seni rupa.
5. Memutar film-film karya seni rupa.
b. Menentukan sketsa
Sketsa merupakan langkah awal dalam melukis, yaitu untuk menemukan objek yang paling bagus untuk dilukis (diselesaikan).
c. Teknik melukis
Ketika melukis, kita dapat memilih berbagai teknik yang dihendaki, di- antaranya:
1. Teknik plakat warna (tebal).
2. Teknik transparan warna (tipis).
3. Teknik bertekstur warna (tebal dan bertekstur).
4. Teknik goresan ekspresif dengan jari, palet, dan lain-lain.
5. Teknik lukisan timbul (berdimensi tiga dangan warna pasta).
d. Alat dan bahan untuk melukis
Alat dan bahan yang digunakan untuk melukis terdiri atas berbagai macam sebagai berikut.
1.Kertas gambar. 8.Tinta.
2.Pensil. 9.Pena.
3.Pensil warna. 10.Kuas.
4.Krayon. 11.Cat air.
5.Pastel. 12.Cat plakat.
6.Arang. 13.Cat minyak.
7.Konte. 14.Kanvas.
e. Membuat sketsa
Sketsa adalah suatu rancangan gambar kasar yang bersifat sementara dalam sebuah lukisan.
Ekonomi dan pekerjaan
A. Mendengarkan Pembacaan Kutipan Novel
Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan setiap pelaku.unsur dari dalam novel meliputi amanat atau pesan, tema, alur, latar, dan penokohan. Unsur dari luar meliputi adat, kebudayaan, dan asal usul penulis.
B. Berdiskusi
Diskusi merupakan bentuk tukar pikiran antara dua orang atau lebih tentang suatu masalah untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu diskusi dapat terlaksana apabila:
1. Dilakukan oleh dua orang atau lebih.
2. Adanya masalah yang dibicarakan, dan
3. Adanya tujuan yang hendak dicapai.
Langkah-langkah dalam diskusi adalah sebagai berikut.
1. Membicarakan latar belakang masalah diskusi.
2. Membicarakan sebab-sebab timbulnya masalah dan tujuan-tujuan pemecahan masalah yang diharapkan.
3. Membicarakan kemungkinan-kemungkinan pemecahannya.
4. Menyimpulkan hasil diskusi.
5. Melaksanakan keputusan-keputusan diskusi
C. Membaca Intensif Tabel, Grafik, atau Bagan
Grafik merupakan lukisan pasang surut atau naik turunnya suatu keadaan atau hasil yang digambarkan dengan garis atau gambar.Membaca grafik memerlukan ketelitian dan kecermatan, sebab teks bacaan yang mengandung grafik tifak hanya memuat kata-kata, tetapi juga memuat angka-angka dan simbol-simbol tertentu.
D. Menulis Drama Berdasarkan Peristiwa Nyata
Ciri umum naskah drama adalah selalu ada penjelasan sikan yang harus diperankan oleh tokoh.
Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan setiap pelaku.unsur dari dalam novel meliputi amanat atau pesan, tema, alur, latar, dan penokohan. Unsur dari luar meliputi adat, kebudayaan, dan asal usul penulis.
B. Berdiskusi
Diskusi merupakan bentuk tukar pikiran antara dua orang atau lebih tentang suatu masalah untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu diskusi dapat terlaksana apabila:
1. Dilakukan oleh dua orang atau lebih.
2. Adanya masalah yang dibicarakan, dan
3. Adanya tujuan yang hendak dicapai.
Langkah-langkah dalam diskusi adalah sebagai berikut.
1. Membicarakan latar belakang masalah diskusi.
2. Membicarakan sebab-sebab timbulnya masalah dan tujuan-tujuan pemecahan masalah yang diharapkan.
3. Membicarakan kemungkinan-kemungkinan pemecahannya.
4. Menyimpulkan hasil diskusi.
5. Melaksanakan keputusan-keputusan diskusi
C. Membaca Intensif Tabel, Grafik, atau Bagan
Grafik merupakan lukisan pasang surut atau naik turunnya suatu keadaan atau hasil yang digambarkan dengan garis atau gambar.Membaca grafik memerlukan ketelitian dan kecermatan, sebab teks bacaan yang mengandung grafik tifak hanya memuat kata-kata, tetapi juga memuat angka-angka dan simbol-simbol tertentu.
D. Menulis Drama Berdasarkan Peristiwa Nyata
Ciri umum naskah drama adalah selalu ada penjelasan sikan yang harus diperankan oleh tokoh.
Langganan:
Postingan (Atom)